Cimahi, Lab.AdBos. (Adhebomas-Sakokasra). Pada acara diskusi podcast tentang Usaha Sukses Plus Organik, 28 September 2025, Dr. Henry Wono Wong, SE, MM.,PhD., Aktivis & Pengamat Lingkungan, Praktisi Kokas & Energi Terbarukan dari Jakarta ini, menyatakan bahwa permintaan pasar untuk kokas & energi terbarukan saat ini sangat tinggi. Di dunia internasional potensi market dari Green Petroleum Coke (GPC) dan Calcined Petroleum Coke (CPC) akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan tumbuhnya ekonomi berbagai negara di dunia. Pertumbuhan ini sejalan dengan berkembangnya industrI seperti : Semen, Baja, Alumunium, pembangkit listrik, Nikel dan lain-lain. Sampai dengan tahun 2026 diprediksi kebutuhan kokas minyak bumi terbesar dunia adalah asia yang dipelopori oleh China. Untuk pasar Indonesia akan mengikuti perkembangan di regional Asia.

Henry Wono Wong selanjutnya memaparkan suatu hsil penelitian bahwa potensi market Kokas GPC maupun CPC di Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan energi yang diperlukan di dalam negeri untuk menggerakkan ekonomi. Kementerian ESDM melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Ridwan Djamaludin menyampaikan bahwa hingga saat ini angka impor batu bara kokas dengan kalori tinggi masih tinggi. Oleh karena itu, pemerintah akan menggenjot eksplorasi. Ridwan menjelaskan, saat ini angka impor batu bara kokas per tahun sebesar 7,9 juta ton. Padahal, kebutuhan batu bara kokas untuk dalam negeri mencapai 12 juta ton.

Dari pencarian data khusus untuk kebutuhan Kokas Minyak Bumi Petroleum Coke di Indonesia tidak ditemukan data yang bisa menggambarkan secara rinci berapa ton kebutuhan per tahun, yang artinya fakta ini mengindikasikan bahwa belum ada kebutuhan akan Kokas Minyak Bumi yang terdata di Indonesia. Ketiadaan data ini disinyalir karena penggunaan Kokas Minyak Bumi masih kalah pamor dengan Kokas Batu Bara dan ini menjadi indikasi juga bahwa pengembangan usaha di bidang ini masih terbuka lebar. Mengapa bisnis di Kokas Minyak Bumi ini masih menarik dan terbuka lebar?, karena hasil dari penelitian yang dilakukan beberapa pihak menyatakan bahwa Kokas Minyak Bumi mempunyai banyak kelebihan dibanding Kokas Batu Bara terutama dari masalah kandungan energi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

Untuk tahap awal nanti ini PT ADHEBOMAS SAKOKASRA akan membuat pabrik skala kecil, untuk memenuhi permintaan dari beberapa koperasi usaha kecil dan beberapa perusahaan yang menginginkan hasil produk kokas (setelah dilakukan uji sample di tempat mereka). Perusahaan dan usaha kecil tersebut  adalah : (1). PT. Dinar Makmur Karawang perusahaan pengolah stereoform, kebutuhan 100 Ton/ Bulan. (2). Perusahaan Pembakaran Batu Kapur di Cipatat, permintaan 1200 Ton /Bulan. (3). Koperasi Peleburan Baja di Batu ceper Klaten, permintaan 1000 Ton /Bulan. (4). Perkebunan Teh Sostro Slawi, permintaan 400 Ton /Bulan. (5). Peleburan Nikel di Sumbawa, Permintaan 500 Ton /Bulan. (6). Perusahaan Kaos Kaki di Majalengka, kebutuhan 50 Ton /Bulan. (7). Perusahaan Timah di Bangka, permintaan 300 Ton /Bulan. (8). Perusahaan PT Hariguchi Jepang tertarik bekerjasama.   (9). Perusahaan India, permintaan 15.000 ton/bulan. (10). Serta banyak perusahaan lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri. **(BHS-001 /AdBos/ PBKS/290925)***